Ayah Mirna Salihin Sebut Pemilik Netflix Berasal Singapura, Ini Faktanya Jakarta - Film dokumenter Netflix bertajuk Ice Cold: Murder, Coffee dan Jessica Wongso membuat marah ayah korban Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Sailihin. Bahkan, dia mengklaim pemilik Netflix di Singapura adalah seorang penipu. Saat diwawancarai Karni Ilyas, Edi meminta maaf kepada publik karena karakternya dalam film dokumenter yang ditampilkan terkesan arogan. Namun kemudian ia langsung menuding bahwa film dokumenter kasus kopi sianida tersebut merupakan hasil penipuan yang dilakukan Netflix. Bahkan, ia menyebut pemilik Netflix adalah Jessica Wong yang berdomisili di Singapura. [merdeka138](https://merdeka138slot.com/) “Jadi, Netflix, aku menipumu. Jadi, Netflix pemilik Singapura, namanya Jessica Wong. Jadi orang yang syuting (bersama) kami, sutradara dan sutradara, namanya Robb Smith. Saya tidak menerima apa pun darinya,” kata Edi, dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Selasa (10/10/2023). Dia hanya menjawab pertanyaan pembuat dokumenter. Namun Edi sangat kecewa karena menurutnya hasilnya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Ia meminta masyarakat Indonesia tidak tertipu dengan film dokumenter Netflix "Ice Cold: Murder, Coffee, dan Jessica Wongso". Namun pernyataan pemilik Netflix yang disebutkan Edi tidak sesuai fakta. Diketahui, dikutip dari berbagai sumber, Netflix didirikan oleh Reed Hastings dan Marc Randolph pada tahun 1997 di Los Gatos, California, Amerika Serikat. Berkembang sebagai penyedia layanan video on demand, Netflix telah melayani lebih dari 238 juta pelanggan berbayar di lebih dari 190 negara di seluruh dunia. Hal ini pula yang mendorong Netflix membuka cabang, termasuk di Singapura. Dokumenter Netflix \"Ice Cold: Pembunuhan, Kopi, dan Jessica Wongso\" Film berdurasi satu jam 26 menit ini menampilkan wawancara dengan berbagai subjek. Hadir pula keluarga korban, Jessica, yang diwakili pengacara, serta pakar dan jurnalis. Perbincangan mengenai kasus ini akhirnya kembali berlanjut di media sosial. Banyak orang kembali mempertanyakan sejumlah hal yang dianggap aneh. Ice Cold: Pembunuhan, Kopi dan Jessica Wongso tidak menjawab pertanyaan besar siapa yang membunuh Mirna, meski menurut proses peradilan Jessica dinyatakan bersalah. Salah satu yang memperumit kasus ini adalah tidak adanya bukti langsung yang mendukung tudingan Jessica sebagai pembunuh Mirna hingga hukuman akhir 20 tahun penjara. “Tidak ada sedikit pun alasan untuk mengatakan dia bersalah,” kata Otto Hasibuan, pengacara Jessica dalam film dokumenter tersebut. https://prbookmarkingwebsites.com/story17454410/anggota-dpr-edward-tannur-meminta-maaf-atas-perbuatan-putranya-biarkan-hukum-yang-berbicara https://luoi213.creacionblog.com/22652697/quartararo-jogging-di-sirkuit-mandalika-katanya-sirkuit-aspal-sudah-sempurna-tapi https://luoi213.blogproducer.com/28316355/bagaimana-maverick-vinales-bisa-tahu-anda-bisa-meminjam-seratus-siapa-yang-mengajarinya-itu