# **TASK SECTION 1**
:::info
Open Recruitment Mobilecomm Lab [Celullar Network Division 2023/2024].
:::
## :book: Sebastian's Information
:::success
List the essential information of me.
:::
### :small_blue_diamond: Name : Sebastian Surya Darma
### :small_blue_diamond: Email: sebasdrma@gmial.com
### :small_blue_diamond: NIM : 1101213336
---
## 1. Standardization (Telecom)
Standardisasi sebagai unsur pendukung pembangunan mempunyai peranan penting dalam upaya optimalisasi. Tujuan kegiatan standardisasi adalah terwujudnya jaminan mutu. Oleh karena itu standarisasi dapat digunakan sebagai implementasi kebijakan pemerintah untuk menata struktur perekonomian yang lebih baik dan memberikan perlindungan kepada masyarakat. Standarisasi dalam bidang telekomunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Sekarang ini dikenal ada badan-badan atau organisasi yang menangani masalah standarisasi, yaitu standarisasi tingkat nasional, regional dan internasional. Standarisasi diperlukan untuk menyamakan sistem telekomunikasi dalam lingkup yang luas.
Sistem Standardisasi Nasional (SSN) merupakan landasan dan pedoman pelaksanaan setiap kegiatan standardisasi di Indonesia yang wajib ditetapkan oleh seluruh instansi teknis sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standardisasi Nasional Indonesia dan Keputusan Presiden. No.12 Tahun 1991 tentang Penyusunan, Penyelenggaraan dan Pengawasan Standardisasi Nasional Indonesia. Dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Sistem Standardisasi Nasional, dilakukan pengembangan dan penerapan Sistem Standardisasi Nasional di bidang pos dan telekomunikasi.
Kegiatan standardisasi di bidang pos dan telekomunikasi sepenuhnya ditangani oleh instansi teknis dalam hal ini DIREKTORAT JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Direktorat Standardisasi Pos dan Telekomunikasi melalui rekonsiliasi Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.58 Tahun 1998 tentang Penjelasan Tugas Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Dan dalam pelaksanaannya, kegiatan standardisasi ini dilakukan oleh Direktorat Standardisasi Pos dan Telekomunikasi.
Berikut beberapa badan standarisasi dan regulasi di dunia :
1. ITU-R (International Telecommunication Union Radiocommunication Sector)
2. ISO (International Organization for Standardization)
3. IEEE (Electrical and Electronics Engineers)
4. ANSI (American National Standards Institute)
5. TIA (Asosiasi Industri Telekomunikasi)
6. FCC (Federal Communications Commission)
Tujuan kegiatan standardisasi pos dan telekomunikasi adalah:
* Keamanan terhadap jaringan Pos dan Telekomunikasi yang merupakan aset nasional.
* Terjaminnya interoperabilitas dan interkonektivitas berbagai perangkat dalam jaringan Pos dan Telekomunikasi.
* Memberi peluang bagi munculnya industri manufaktur nasional.
* Memberikan perlindungan bagi pengguna jasa (operator dan masyarakat) pos dan telekomunikasi.
* Memberikan peluang bagi produk nasional untuk mampu bersaing di pasar global.
Standar telekomunikasi secara luas dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, masing-masing menangani aspek tertentu dari teknologi komunikasi.
1. Standar Transmisi
Standar transmisi menentukan pedoman untuk transmisi data melalui berbagai saluran. Mereka menentukan parameter seperti kekuatan sinyal, teknik modulasi, dan metode koreksi kesalahan. Standar transmisi umum meliputi:
* ITU-T G.709: standar untuk jaringan transportasi optik, memungkinkan transmisi optik berkecepatan tinggi.
* IEEE 802.11 Wi-Fi: standar LAN nirkabel yang memungkinkan konektivitas nirkabel antar perangkat.
* Bluetooth: standar teknologi nirkabel jarak pendek untuk komunikasi antar perangkat dalam jarak dekat.
2. Standar Jaringan
Standar jaringan fokus pada protokol dan prosedur untuk membangun dan mengelola jaringan. Mereka memastikan kompatibilitas dan komunikasi yang efektif antar perangkat di seluruh jaringan. Standar jaringan penting meliputi:
* TCP/IP: rangkaian protokol dasar untuk internet, memungkinkan komunikasi antar perangkat melalui jaringan IP.
* Ethernet: standar jaringan yang banyak digunakan untuk jaringan local area network (LAN).
* Standar Internet Engineering Task Force (IETF): kumpulan standar untuk berbagai protokol jaringan seperti HTTP, DNS, dan SMTP.
3. Standar Teleponi
Standar telepon mengatur komunikasi suara melalui jaringan, memungkinkan panggilan suara yang andal dan berkualitas tinggi. Beberapa standar telepon yang menonjol meliputi:
* Public Switched Telephone Network (PSTN): standar telepon tradisional untuk sambungan telepon rumah yang menggunakan switch sirkuit.
* Session Initiation Protocol (SIP): protokol untuk memberi sinyal dan mengendalikan sesi komunikasi multimedia.
* VoIP (Voice over Internet Protocol): standar untuk mengirimkan panggilan suara melalui jaringan IP, memungkinkan komunikasi yang hemat biaya.
Sumber:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/2575/regulation-of-standardization/0/regulasi
https://utilitiesone.com/understanding-the-basics-of-telecommunications-standards
https://maulidainnaya.blogspot.com/2018/05/standarisasi-dan-regulasi-sistem.html
---
## 2. Cellular Evolution (1G-5G)
Jaringan seluler telah mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia. Dari panggilan telepon sederhana hingga streaming video definisi tinggi dan realitas virtual, evolusi jaringan seluler telah mendorong kemajuan teknologi dan membentuk masyarakat digital kita. Jurnal ini akan menelusuri perjalanan menakjubkan dari jaringan seluler generasi pertama (1G) hingga generasi kelima (5G), menguraikan inovasi dan dampak masing-masing generasi pada kehidupan kita.
* 1G: Era Panggilan Telepon Analog (1980-an)
Generasi pertama jaringan seluler muncul pada 1980-an, menawarkan layanan suara analog dasar. Jaringan 1G menggunakan teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone) yang memungkinkan pengguna melakukan dan menerima panggilan telepon seluler. Meski kecepatan datanya lambat dan kualitas suara terbatas, 1G menjadi batu loncatan penting dalam dunia komunikasi mobile.
* 2G: Masuknya Era Digital (1990-an)
Generasi kedua menandai pergeseran paradigma dari analog ke digital. Jaringan 2G menggunakan teknologi GSM (Global System for Mobile Communications) dan TDMA (Time Division Multiple Access) yang meningkatkan kapasitas jaringan dan memungkinkan layanan data dasar seperti SMS dan MMS. Ponsel 2G yang ikonik seperti Nokia 3310 dan Ericsson T28s menjadi simbol era ini, di mana komunikasi mobile mulai merambah ke ranah pesan singkat dan akses informasi terbatas.
* 3G: Konektivitas Internet dan Multimedia (2000-an)
Generasi ketiga membawa revolusi internet ke perangkat mobile. Jaringan 3G menggunakan teknologi UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang memungkinkan kecepatan data yang lebih tinggi, membuka jalan bagi layanan seperti browsing internet, video call, dan download musik. Ponsel pintar pertama seperti Blackberry dan iPhone generasi awal lahir pada era ini, menandai awal mula penggunaan smartphone dan aplikasi mobile.
* 4G: Kecepatan dan Konektivitas Tanpa Batas (2010-an)
Generasi keempat mendefinisikan era kecepatan dan konektivitas. Jaringan 4G menggunakan teknologi LTE (Long Term Evolution) yang menawarkan kecepatan data hingga 100 Mbps, memungkinkan streaming video HD, game online, dan aplikasi berbasis cloud. Ponsel pintar semakin canggih dengan layar sentuh yang besar, kamera berkualitas tinggi, dan prosesor yang kuat, menjadikan 4G generasi yang paling banyak digunakan saat ini.
* 5G: Jaringan Masa Depan (2020-an)
Generasi kelima adalah jaringan seluler masa depan yang menjanjikan kecepatan data gigabit, latensi rendah, dan konektivitas masif. Dikembangkan pertama kali di Korea Selatan pada tahun 2019, kini teknologi 5G ternyata sudah bisa digunakan di Indonesia dengan Telkomsel dan XL Axiata sebagai pelopornya. Jaringan 5G menggunakan teknologi mmWave (millimeter wave) dan MIMO (Multiple Input Multiple Output) yang memungkinkan transfer data dalam jumlah besar dengan kecepatan super cepat. Aplikasi 5G akan mencakup internet of things (IoT), kota pintar, kendaraan otonom, dan realitas virtual/augmented, mengubah cara kita hidup dan bekerja.
Evolusi jaringan seluler selama beberapa dekade terakhir telah mengubah dunia secara dramatis. Setiap generasi telah membawa peningkatan kecepatan, kapasitas, dan layanan, mendorong adopsi teknologi mobile dan membuka peluang baru. Jaringan 5G menjanjikan masa depan yang lebih terhubung dan cerdas, di mana konektivitas nirkabel menjadi tulang punggung inovasi dan kemajuan.
Sumber:
https://sasanadigital.com/perkembangan-jaringan-mobile-network-dari-masa-ke-masa-1g-ke-5g/
https://www.academia.edu/39792745/PERKEMBANGAN_TEKNOLOGI_1G_until_5G
---
## 3. Site, Cell, Cluster
Kehidupan modern kita sangat bergantung pada jaringan seluler yang menyediakan konektivitas nirkabel untuk komunikasi, hiburan, dan akses informasi. Di balik layar, jaringan seluler ini terdiri dari tiga elemen penting: Site, Cell, dan Cluster. Memahami hubungan dan perbedaan antar elemen ini sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja jaringan dan memastikan pengalaman pengguna yang optimal.
### 3.1 Site: Pondasi Jaringan Seluler
Site adalah lokasi fisik di mana peralatan jaringan seluler, seperti antena dan perangkat keras terkait, ditempatkan. Site dapat berupa menara seluler tradisional, struktur atap bangunan, atau bahkan tiang lampu jalan. Setiap site melayani area geografis tertentu yang disebut coverage area. Jumlah dan distribusi site dalam suatu wilayah menentukan kapasitas keseluruhan dan kualitas sinyal jaringan
### 3.2 Cell: Unit Dasar Pembagian Jaringa
Cell: Unit Dasar Pembagian Jaringan
Cell adalah unit dasar pembagian jaringan seluler. Setiap site terdiri dari beberapa cell, masing-masing dengan antena sendiri dan jangkauan sinyal tertentu. Area jangkauan setiap cell disebut cell sector. Pembagian menjadi cell memungkinkan penggunaan kembali frekuensi radio secara efisien, sehingga banyak pengguna dapat saling terhubung tanpa gangguan sinyal.
### 3.3 Cluster
Cluster adalah sekelompok cell yang dikelola dan dikendalikan bersama. Cell-cell dalam cluster saling berkoordinasi untuk memastikan handoff (penyerahan koneksi) yang mulus saat pengguna bergerak di antara sel. Koordinasi ini juga membantu meminimalkan interferensi antar sel dan memaksimalkan kapasitas jaringan.
Hubungan Antar Elemen:
Site, cell, dan cluster bekerja sama untuk menciptakan jaringan seluler yang efisien dan terkoordinasi.
* Site menyediakan infrastruktur fisik untuk mendukung cell dan cluster.
* Cell membagi cakupan site menjadi unit-unit yang lebih kecil untuk meningkatkan kapasitas dan mengurangi interferensi.
* Cluster memfasilitasi kerja sama antar cell untuk memastikan pengalaman pengguna yang lancar dan berkelanjutan.
Site, cell, dan cluster adalah komponen fundamental dari jaringan seluler. Memahami hubungan dan peran mereka sangat penting bagi operator seluler untuk memastikan kinerja jaringan yang optimal dan bagi pengguna untuk memilih layanan yang tepat dan memanfaatkan jaringan secara maksimal. Jaringan seluler terus berkembang, dan konsep seperti site, cell, dan cluster akan tetap menjadi dasar keberhasilannya dalam menghubungkan pengguna dan dunia digital.
Sumber:
https://simcom07.blogspot.com/2011/08/cells-clusters.html
https://yuyunsitirohmah.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2015/11/10-PENGANTAR-SISTEM-KOMUNIKASI-SELULER.pdf
---
## 4. Sectorization, Cell Splitting
Dalam dunia telekomunikasi seluler, optimasi kapasitas dan kualitas jaringan merupakan aspek krusial. Dua teknik yang umum digunakan untuk mencapai hal ini adalah sectorization dan cell splitting. Kedua teknik ini bekerja dengan cara membagi sel-sel besar menjadi unit-unit yang lebih kecil, sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan frekuensi dan mengurangi interferensi sinyal.
### 4.1 Sectorization
Sel dibagi menjadi beberapa sektor berbentuk baji, yang masing-masing memiliki rangkaian salurannya sendiri. Yang kami maksud dengan bentuk baji adalah sel-selnya membelah pada sudut 120° atau 60°. Sel-sel yang tersektor ini disebut sel mikro. Seperti Pemisahan Sel, ini juga membantu meningkatkan kapasitas saluran dan mengurangi interferensi saluran. 3 atau 6 sektor dibuat dari sel tertentu. Namun berbeda dengan Pemisahan Sel, di sini radius sel tidak berubah setelah sel disektorkan meskipun rasio penggunaan kembali saluran bersama mengalami penurunan. Ini meningkatkan kinerja sistem dengan menggunakan antena pengarah.
### 4.2 Cell Splitting
Pemisahan Sel adalah proses membagi sel menjadi sel-sel yang lebih kecil yang masing-masing memiliki Base Station sendiri. Pada pembelahan, sel-sel baru dengan radius lebih kecil ditambahkan yang disebut sel mikro. Setiap sel baru yang dibuat bersifat independen dan telah mengurangi tinggi antena dan daya pemancar. Penciptaan sel-sel baru yang lebih kecil meningkatkan kapasitas sistem secara keseluruhan. Pemisahan Sel meningkatkan faktor frekuensi penggunaan kembali. Faktor penggunaan kembali frekuensi yang lebih tinggi meningkatkan kapasitas sistem seluler dalam Pemisahan Sel.
Sectorization dan cell splitting merupakan teknik penting dalam optimasi jaringan seluler. Pilihan teknik yang tepat tergantung pada kebutuhan spesifik jaringan dan karakteristik trafik yang ada. Dengan memahami keunggulan dan kekurangan masing-masing teknik, operator jaringan dapat membuat keputusan yang tepat untuk meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman pengguna.
Sumber:
https://www.geeksforgeeks.org/cell-splitting-and-cell-sectoring/
https://www.tutorialspoint.com/difference-between-cell-splitting-and-cell-sectoring
---
## 5. Frequency Reuse
Frequency Reuse adalah penggunaan ulang sebuah frekuensi pada suatu sel, dimana frekuensi tersebut sebelumnya sudah digunakan pada satu atau beberapa sel lainnya. Terbatasnya spektrum frekuensi yang dapat digunakan pada sistem komunikasi bergerak menyebabkan penggunaan spektrum frekuensi tersebut harus seefisien mungkin. Jarak antara 2 sel yang menggunakan frekuensi yang sama ini harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan mengakibatkan interferensi.
Frequency reuse menggunakan skema pengulangan frekuensi yang sama pada sel lain pada sistem komunikasi seluler. Yang meletarbelakangi digunakannya frequency reuse adalah untuk penghematan pemakaian sumber frekuensi, karena frekuensi merupakan sumber daya yang terbatas. Penerapan frequency reuse akan menentukan performansi jaringan baik dari kualitas sinyal, cakupan dan kapasitas sel. Frequency reuse factor adalah faktor pengulangan frekuensi yang sama pada sel lain. Semakin besar reuse faktor maka performansi jaringan akan semakin bagus tetapi kapasitas sel yang dapat dilayani dalam satu eNodeB sangat kecil. Secara umum skema reuse dapat dituliskan dengan format A X B X C. Dimana A adalah pola pengulangan frekuensi antar site, B menunjukkan jumlah sector dan C merupakan pola pengulangan frekuensi dalam satu site.
Sumber:
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/93340/jurnal_eproc/analisis-perencanaan-jaringan-long-term-evolution-lte-menggunakan-metode-frekuensi-reuse-1-fractional-frequency-reuse-dan-soft-frequency-reuse-studi-kasus-kota-bandung.pdf
http://sigitkus.lecture.ub.ac.id/?p=1644
---
## 6. Duplexing, Multiplexing
Dalam dunia komunikasi, efisiensi dan optimalisasi transmisi data menjadi hal yang krusial. Dua teknik yang berperan penting dalam hal ini adalah duplexing dan multiplexing. Keduanya memungkinkan transmisi data yang lebih efektif dengan memanfaatkan saluran komunikasi secara optimal.
### 6.1 Duplexing
Duplexing mengacu pada kemampuan komunikasi dua arah dalam satu saluran. Ada dua jenis utama duplexing:
1. Full-duplex: Kedua perangkat dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan, seperti percakapan dua arah. Mirip dengan panggilan telepon langsung di mana kedua orang dapat berbicara dan mendengarkan pada saat yang sama.
2. Half-duplex: Perangkat hanya dapat mengirim atau menerima data dalam satu arah pada suatu waktu, tetapi mereka dapat berganti arah dengan cepat. Bayangkan menggunakan walkie-talkie, di mana Anda menekan tombol untuk berbicara dan melepaskannya untuk mendengarkan.
### 6.2 Multiplexing
Multiplexing adalah suatu proses penggabungan beberapa sinyal utk ditransmisikan secara simultan melalui satu media/link transmisi. Pada pengirim dilakukan multiplexing, alatnya dinamakan multiplexer. Sebaliknya, pada penerima dilakukan demultiplexing, alatnya dinamakan demultiplexer.
Dua jenis dasar multiplexing:
1. Frequency-Division Multiplexing (FDM)
Pada Frequency-Division Multiplexing (FDM), pembagian kanal dilakukan dlm frekuensi, dimana setiap sinyal menduduki range (jangkauan) atau band (pita) frekuensi yg berbeda dlm kanal tsb.
3. Time-Division Multiplexing (TDM)
Pada Time-Division Multiplexing (TDM), setiap sinyal menduduki interval (slot) waktu yg berbeda dalam kanal tersebut.
Aplikasi Duplexing dan Multiplexing
Duplexing dan multiplexing memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang komunikasi, termasuk:
* Teleponi: Full-duplex digunakan untuk percakapan dua arah, sementara half-duplex digunakan untuk komunikasi push-to-talk seperti walkie-talkie.
* Video conferencing: Full-duplex memungkinkan komunikasi audio dan video dua arah secara simultan.
* Internet: Duplexing memungkinkan komunikasi dua arah antara perangkat dan server, serta transfer data upstream dan downstream.
* Radio broadcasting: Simplex digunakan untuk transmisi satu arah dari stasiun radio ke pendengar.
* Televisi kabel: FDM digunakan untuk mentransmisikan beberapa saluran TV melalui kabel yang sama.
* Jaringan seluler: TDM digunakan untuk berbagi saluran seluler antara banyak pengguna secara efisien.
Sumber:
https://repository.unimal.ac.id/5136/10/ST_08_Multiplexing-&-Multiple-Access_2018B.pdf
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Duplex
---
## 7. Multiple Access
Dalam dunia telekomunikasi, efisiensi penggunaan spektrum frekuensi menjadi krusial. Dengan jumlah pengguna dan perangkat yang terus meningkat, menyediakan akses dan komunikasi ke semua pengguna secara bersamaan tanpa interferensi merupakan tantangan besar. Di sinilah teknik multiple access berperan penting.
Multiple access adalah teknik yang memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi sumber daya frekuensi atau kanal secara bersamaan tanpa menyebabkan interferensi satu sama lain. Dengan kata lain, teknik ini memungkinkan banyak pengguna untuk "berbicara" dalam satu "ruang" tanpa tumpang tindih dan saling mengganggu.
Ada beberapa jenis teknik multiple access, masing-masing dengan karakteristik dan keunggulannya sendiri:
* Frequency Division Multiple Access (FDMA): Membagi spektrum frekuensi menjadi pita-pita frekuensi yang lebih kecil, masing-masing dialokasikan kepada pengguna yang berbeda. Seperti radio atau TV yang beroperasi pada frekuensi tertentu untuk menghindari interferensi.
* Time Division Multiple Access (TDMA): Membagi waktu transmisi menjadi slot-slot waktu yang pendek, dan masing-masing pengguna diberi hak akses pada slot waktu tertentu. Mirip dengan antrean, di mana setiap pengguna mendapat giliran untuk berbicara dalam jangka waktu tertentu.
* Code Division Multiple Access (CDMA): Setiap pengguna diberi kode penyebaran unik yang "mencampur" sinyal mereka. Sinyal-sinyal yang tercampur ini kemudian dipisahkan kembali di penerima menggunakan kode yang sama. Bayangkan para peserta rapat menggunakan bahasa rahasia masing-masing agar percakapan mereka tidak saling mengganggu.
* Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA): Membagi kanal frekuensi menjadi sub-sub kanal yang tidak saling tumpang tindih (ortogonal), dan pengguna dialokasikan sub-kanal frekuensi yang berbeda. Pikirkan seperti membagi pembicaraan pada rapat ke "ruang-ruang" kecil yang terpisah untuk menghindari kebisingan.
Teknik multiple access memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang komunikasi, termasuk:
Jaringan seluler: Mengizinkan banyak pengguna dalam area yang sama untuk terhubung ke jaringan dan melakukan panggilan, mengirim pesan, dan mengakses internet secara bersamaan.
Jaringan nirkabel lainnya: Digunakan dalam teknologi seperti Wi-Fi, Bluetooth, dan Zigbee untuk memungkinkan komunikasi antara perangkat-perangkat secara nirkabel.
Satelit komunikasi: Memungkinkan komunikasi dengan banyak pengguna atau stasiun bumi melalui satu satelit menggunakan teknik seperti FDMA, CDMA, dan TDMA.
Multiple access memainkan peran penting dalam memastikan komunikasi yang efisien dan efektif di dunia nirkabel modern. Dengan memahami konsep dan jenis-jenis multiple access, serta aplikasinya dalam berbagai bidang, kita dapat lebih menghargai teknologi ini dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari.
Sumber:
https://www.geeksforgeeks.org/multiple-access-protocols-in-computer-network/
https://budhiirawan.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2017/02/8.-Multiple-Access.pdf
https://www.techopedia.com/definition/8469/multiple-access
---
## 8. Handover
Dalam dunia telekomunikasi, khususnya pada jaringan seluler, pernahkah Anda mengalami panggilan terputus secara tiba-tiba saat berpindah tempat? Keadaan tersebut mungkin disebabkan kurangnya sinyal dari BTS (Base Transceiver Station) yang sebelumnya melayani perangkat Anda. Tenang, bukan hantu sinyal yang memutus komunikasi Anda, melainkan teknologi canggih bernama handover, yang bekerja di balik layar memastikan kelancaran komunikasi meski Anda sedang bergerak.
Handover adalah pengalihan panggilan secara otomatis dari satu cell ke cell lain ketika MS melakukan pembicaraan. Sistem handover ini di perlukan untuk menjaga agar panggilan tersebut
tidak terputus di dalam sistem komunikasi seluler. Handover ini dikendalikan oleh MSC (Mobile
Switching Centre). Dengan adanya proses handover ini MS (Mobile Station) dapat melakukan
pembicaraan dari suatu tempat ke tempat lain. Keputusan untuk sebuah handover dibuat oleh
BSC (Base Station Centre), yaitu dengan mengevaluasi secara permanent pengukuran yang
diambil oleh BTS dan MS. Pengukuran rata-rata (Px) oleh BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang batas (threshold), jika Px melebihi nilai threshold maka dimulai proses handover dengan mencari sebuah cell target yang cocok.
Beberapa faktor dapat memengaruhi kelancaran proses handover, seperti:
* Kualitas sinyal: Sinyal yang lemah atau fluktuatif dapat menyebabkan handover yang lebih sering dan berpotensi mengganggu.
* Kepadatan jaringan: Di area dengan jumlah BTS yang banyak, handover umumnya lebih mulus dan cepat.
* Kecepatan dan arah pergerakan: Semakin cepat pergerakan Anda, semakin sering proses handover terjadi.
* Teknologi jaringan: Jaringan generasi terbaru seperti 4G dan 5G memiliki teknologi handover yang lebih canggih dan minim gangguan.
Sumber:
https://media.neliti.com/media/publications/192353-ID-none.pdf
https://teknokra.co/152-mengenal-proses-handover/
https://www.belajarteknik.com/2021/01/konsep-dasar-telekomunikasi-selular.html
---
## 9. Interference, Fading, Noise
### 9.1 Interference
Interferensi adalah hadirnya sinyal dari frekuensi radio yang tidak diinginkan yang mengganggu penerimaan sinyal yang berasal dari frekuensi yang diinginkan. Interferensi dapat menindas sinyal yang diinginkan, menyebabkan kerugian sinyal, atau dapat mempengaruhi kualitas suara dan gambar. Dua penyebab paling umum dari interferensi adalah pemancar dan peralatan listrik. Interferensi merupakan masalah serius yang harus diminimalisasi, karena nilai interferensi yang besar akan menurunkan rasio Signal to Interference and Noise Ratio (SINR) ke level yang sangat rendah, sehingga akan menurunkan performansi dari sistem secara keseluruhan.
### 9.2 Fading
Fading adalah perubahan amplitudo dan fase sinyal yang terjadi akibat adanya perambatan gelombang radio dalam kondisi bergerak. Fading dapat menyebabkan fluktuasi level daya yang diterima selama mobile station (MS) bergerak Fading dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu large-scale fading dan small-scale fading.
Large-scale fading adalah fading yang terjadi akibat adanya perbedaan jarak antara pengirim dan penerima sinyal,Small-scale fading adalah fading yang terjadi akibat adanya multipath propagation, yaitu fenomena dimana sinyal yang dikirim mengalami pantulan, pembiasan, atau penyerapan oleh berbagai objek di sekitarnya.
Fading dapat diminimalisir dengan menggunakan teknik diversity, yaitu teknik yang menggunakan beberapa saluran transmisi yang berbeda untuk mengirimkan sinyal yang sama.
### 9.3 Noise
Interferensi, Fading, Noise: Pengganggu Sinyal dalam Komunikasi Nirkabel Dalam dunia komunikasi nirkabel, tidak semua mulus seperti yang kita harapkan. Ada musuh tak kasat mata yang mengintai, siap mengganggu kelancaran transmisi data dan suara: interferensi, fading, dan noise. Ketiganya merupakan faktor eksternal yang dapat menurunkan kualitas sinyal dan berujung pada gangguan komunikasi. Mari kita kenali masing-masing "pengganggu" ini:
1. Interferensi:
Bayangkan dua orang sedang berbisik di tengah keramaian. Suara mereka mungkin sulit terdengar karena tercampur dengan obrolan orang lain. Begitu pula dalam komunikasi nirkabel, interferensi terjadi ketika sinyal yang tidak diinginkan masuk ke jalur transmisi dan "berbicara" bersamaan dengan sinyal utama.
Ada beberapa jenis interferensi yang umum ditemui:
* Interferensi co-channel: Terjadi ketika dua perangkat atau stasiun pemancar beroperasi pada frekuensi yang sama, sehingga sinyal mereka saling tumpang tindih dan mengganggu satu sama lain.
* Interferensi adjacent channel: Sinyal dari frekuensi tetangga yang bocor dan mengganggu frekuensi utama yang digunakan.
* Interferensi elektromagnetik: Gangguan yang berasal dari peralatan elektronik lain, seperti oven microwave atau mesin bor, yang memancarkan radiasi elektromagnetik.
2. Fading:
Fading adalah fenomena melemahnya atau menghilangnya sinyal secara temporer akibat faktor lingkungan. Bayangkan suara bisikan yang terputus-putus karena terhalang tembok atau pepohonan. Dalam komunikasi nirkabel, fading dapat disebabkan oleh:
* Obstruksi fisik: Bangunan, pepohonan, dan bukit dapat menghalangi jalur sinyal, menyebabkan pelemahan atau pemblokiran total.
* Multipath: Sinyal dapat dipantulkan oleh objek-objek di lingkungan, menciptakan beberapa jalur tempuh yang berbeda. Ketika jalur-jalur ini tiba di penerima dengan penundaan waktu yang berbeda, dapat terjadi interferensi destruktif yang melemahkan sinyal.
* Multipath fading in nirkabel communication Kondisi atmosfer: Hujan, kabut, dan perubahan cuaca dapat mempengaruhi karakteristik gelombang radio dan menyebabkan fading.
3. Noise:
Noise adalah sinyal acak yang tidak diinginkan yang ditambahkan ke sinyal utama, membuatnya terdistorsi dan sulit dipahami. Bayangkan suara dengungan kipas angin yang mengganggu obrolan dua orang. Dalam komunikasi nirkabel, noise dapat berasal dari:
* Komponen elektronik: Kebisingan internal pada perangkat elektronik seperti receiver dan amplifier dapat menambah noise ke sinyal.
* Sumber alami: Petir, kilat, dan aktivitas listrik atmosfer lainnya dapat menghasilkan noise elektromagnetik yang mengganggu transmisi.
* Man-made noise: Peralatan elektronik lain, seperti mesin industri atau lampu neon, dapat memancarkan noise radio yang mengganggu komunikasi.
Meskipun kehadiran interferensi, fading, dan noise tidak dapat dihindari sepenuhnya, memahami karakteristik dan cara penanganannya membantu para insinyur dan penyedia layanan komunikasi membangun sistem yang lebih handal dan tahan terhadap gangguan. Dengan demikian, komunikasi nirkabel yang lancar dan jernih pun dapat dinikmati oleh semua pengguna.
Sumber:
https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/noise-sistem-komunikasi-jenis-jenis-dan-pengaruhnya/#:~:text=Noise%20adalah%20sinyal%2Dsinyal%20yang,proses%20penerimaan%20dan%20pengiriman%20data.
https://media.neliti.com/media/publications/204980-analisis-potensi-interferensi-sistem-lte.pdf
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/139496/bab2/analisa-dan-penanganan-interferensi-pada-jaringan-lte-kota-bandung-studi-kasus-di-sman-3-bandung-.pdf
https://calesmart.com/artikel/Mengenal-jenis-jenis-fading-pada-sistem-komunikasi-nirkabel_170.html
---
## 10. Overview of 2G (GSM, CDMA)
Pada awal tahun 90-an untuk pertama kalinya muncul teknologi jaringan seluler digital yang hampir bisa dipastikan memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan teknologi jaringan analog (1G) seperti suara lebih jernih, keamanan lebih terjaga dan kapasitas yang lebih besar.GSM muncul terlebih dahulu di Eropa sementara Amerika mengandalkan D-AMPS dan Quallcomm CDMA pertama mereka.Kedua sistem ini (GSM dan CDMA) mewakili generasi ke dua (2G) dari teknologi jaringan nirkabel dan juga kenyataan bahwa generasi Pertama mulai menghilang satu dekade yang lalu sehingga harus ada generasi yang baru.
Generasi kedua memiliki memiliki fitur CSD sehingga transfer data lebih cepat. sekitar 14.4KBPS. Anda juga dapat mengirimkan pesan teksakan tetapi Fitur CSD ini akan menghabiskan biaya yang besar karena jika anda ingin terhubung ke internet anda harus menggunakan dial-up yang dihitung permenit.
Yang termasuk teknologi 2G yakni:
* Global System for Mobile (GSM)
Teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih sekitar delapan pengguna di dalam satu channel frekuensi sebesar 200 KHz per satuan waktu. Awalnya, frekuensi yang digunakan adalah 900 MHz. Pada perkembangannya frekuensi yang digunakan adalah 1800 MHz dan 1900 MHz. Kelebihan dari GSM adalah interface yang lebih bagi para provider maupun para penggunanya.Selain itu, kemampuan roaming antarsesama provider membuat pengguna dapat bebas berkomunikasi.
* IS-95 CDMA (CDMAone)
CDMAone berbeda dengan teknologi 2G lainnya karena teknologi ini berbasis Code Division Multiple Access (CDMA).Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi peneleponan dengan menggunakan sebuah metode pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang digunakannya.Dengan adanya sistem pengkodean ini, maka lalu-lintas dan alokasi waktu masing-masing sesi dapat diatur.Frekuensi yang digunakan pada teknologi ini adalah 800 MHz. Namun, terdapat varian lain yang berada di frekuensi 1900 MHz.
Sumber:
https://sis.binus.ac.id/2018/03/09/perkembangan-teknologi-1g-2g-3g-3-5g-4g-dan-5g/
https://lamanit.com/perbedaan-gsm-dan-cdma/
https://nds.id/jaringan-gsm-dan-cdma/
---
## 11. Overview of 3G (UMTS/WCDMA)
Jaringan 3G: Generasi Ketiga Komunikasi Seluler
Jaringan 3G, atau generasi ketiga komunikasi seluler, adalah standar teknologi komunikasi seluler yang menggantikan jaringan 2G. Jaringan 3G menawarkan kecepatan data yang jauh lebih tinggi daripada jaringan 2G, memungkinkan pengguna untuk melakukan streaming video, mengunduh aplikasi, dan mengakses internet dengan lancar.
Standar Jaringan 3G
Ada dua standar utama jaringan 3G:
* Universal Mobile Telecommunications System (UMTS): Standar yang paling umum digunakan di seluruh dunia. UMTS menggunakan teknologi Time Division Duplex (TDD) untuk membagi saluran frekuensi antara transmisi uplink dan downlink.
* CDMA2000: Standar yang populer di Amerika Utara. CDMA2000 menggunakan teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) untuk memungkinkan beberapa pengguna untuk menggunakan frekuensi yang sama secara bersamaan.
Jaringan 3G menawarkan berbagai fitur yang tidak tersedia di jaringan 2G, termasuk:
* Kecepatan data yang lebih tinggi: Jaringan 3G menawarkan kecepatan data rata-rata hingga 2 Mbps, yang jauh lebih cepat daripada kecepatan data rata-rata 9,6 kbps di jaringan 2G.
* Kemampuan multimedia: Jaringan 3G mendukung transmisi data multimedia, seperti video, audio, dan gambar.
* Kualitas suara yang lebih baik: Jaringan 3G menawarkan kualitas suara yang lebih baik daripada jaringan 2G, berkat penggunaan codec suara yang lebih efisien.
Jaringan 3G telah memiliki dampak yang signifikan terhadap cara kita menggunakan ponsel. Jaringan 3G memungkinkan kita untuk melakukan streaming video, mengunduh aplikasi, dan mengakses internet dengan lancar. Hal ini telah membuka jalan bagi berbagai aplikasi dan layanan baru, seperti video streaming, game online, dan e-commerce.
Sumber:
https://www.techtarget.com/searchnetworking/definition/3G-third-generation-of-mobile-telephony
https://www.wirelesslogic.com/iot-glossary/what-is-umts/#:~:text=What%20is%20UMTS%3F-,Universal%20Mobile%20Telecommunications%20Service%20(UMTS)%20refers%20to%20a%20group%20of,of%20cellular%20networks%20(3G).
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/131400-T%2027485-Analisis%20dimensioning-Tinjauan%20literatur.pdf
https://ieeexplore.ieee.org/document/775887