Dasapta Erwin Irawan

@dasaptaerwin

Indonesian, hydrogeologist, support openscience, husband to CNR, father to ARI, KSI, HKI. ORCID: https://bit.ly/orcidakademiaterbalik.

Joined on Jun 30, 2017

  • Minggu lalu saya diundang untuk menghadiri forum Science Leadership Cooperative (SLC) yang diselenggarakan oleh The Conversation Indonesia. Salah satu kegiatannya adalah innovation sprint. Berikut ini adalah komentar saya. Sudah kurang lebih lima tahun ke belakang saya mengenal istilah innovation sprint. Secara umum desain kegiatannya adalah ice breaking, beberapa pemaparan tentang konsep inovasi, bagaimana cara menjadi inovatif, konsep kolaborasi dan bagaimana bekerja secara kolaboratif, komunikasi sains, dst. Acara SLC secara umum telah menggunakan prinsip yang sama, sudah lengkap dari sisi materi. Partisipasi peserta juga sudah bagus. Memang respon peserta ini perlu dimaklumi kalau tidak setinggi kegiatan sejenis di LN, karena memang pendidikan kita tidak didesain untuk berinovasi :). Jadi pasti masih kaku, apalagi kalau lingkungan asalnya tidak menumbuhkan suasana itu. Yang perlu dilaksanakan adalah semacam milestone yang lebih mengikat peserta, bahwa suatu saat mereka akan menggunakan berbagai teknik tersebut untuk inovasi masing-masing.
     Like  Bookmark
  • Dr. Dasapta Erwin Irawan, lahir di Surabaya 17 April 1976. Pendidikan tingginya diselesaikan seluruhnya di Teknik Geologi ITB, S1 (94-98), S2 (99-01) (Tesis), S3 (05-09) (Disertasi, Publikasi). Fokus risetnya di bidang hidrogeologi (air tanah). Sehari-hari selain mengajar (video, material), aktif blogging dan meneliti tentang hidrogeologi, sejak 2013 Pak Erwin juga aktif menyebarkan ide tentang sains terbuka sebagai bagian dari gerakan demokratisasi pengetahuan. Sejak 2013, beliau mengembangkan keterampilan menggambar kartun (sketchnote) tentang berbagai hal yang disebarkan dengan lisensi domain publik (CC0). Selain FB, Pak Erwin juga aktif menyebarkan idenya via Twitter, Mastodon, Instagram, dan Youtube. Berbagai karyanya dapat dibaca di profil ORCIDnya.
     Like  Bookmark
  • Dasapta Erwin Irawan[1], Deny Juanda Puradimaja[1], Hary Siswoyo[2] Afiliasi [1] Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung [2] Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Kualitas air tanah mirip dengan air sungai Miripnya kualitas air tanah dan air sungai telah mengubah pandangan masyarakat selama ini, bahwa air tanah dinilai memiliki kualitas yang lebih baik dibanding air sungai. Berbeda dengan air sungai yang tersingkap di permukaan secara langsung, air tanah yang mengalir di bawah permukaan tanah yang memang tidak secara langsung berhubungan dengan lingkungan di permukaan.
     Like  Bookmark
  • tags: #dosenadmin @dasaptaerwin @itbofficial / RINarxiv tujuan umum Peserta memahami definisi #OpenScience Peserta mengetahui perkembangan OpenScience di Indonesia dan Dunia Peserta mengetahui tantangan dan peluang dalam implementasi OpenScience Peserta mengetahui perbedaan sistem pengelolaan artikel ilmiah oleh jurnal dan preprint
     Like  Bookmark
  • Mari kita mulai dari pengalaman saya sendiri Ketika mengetik naskah ini, saya mengingat kembali masa kuliah dulu. Saya masuk ITB di Prodi Teknik Geologi di tahun 1994. Ketika memilih Teknik Geologi, tidak ada lain yang ada di benak saya kecuali ingin menjadi sekeren Harrison Ford yang memerankan Indiana Jones, seorang arkeolog, dan belakangan ada Dr. Ross Geller seorang palaentolog di serial Friends. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Indiana_Jones Jadi sebenarnya sangat sedikit yang saya ketahui tentang geologi. Sepertinya ini terjadi di sebagian besar lulusan SMA saat menentukan pilihan. Informasi ada, tapi tidak sepenuhnya bisa dicerna. Apalagi dengan kehebohan mengikuti bimbingan belajar. Parahnya, saat baru mulai paham geologi dan apa kegiatan yang berkaitan dengannya saat semester ke-3 dimulai. Baru mulai paham tapi masih samar-samar. Pemahaman saya bertambah sejalan dengan waktu. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk mendalami salah satu cabang ilmunya, yakni ilmu hidrogeologi sampai hari ini. Yang saya alami ini bisa jadi juga dialami oleh banyak mahasiswa geologi lainnya. Mau bertanya ke dosen, mungkin malu. Mau bertanya ke kawan, kok kebetulan sama-sama bingungnya. Serba salah pasti. Itu semua sudah ada solusinya sekarang, saat Pak Nadiem, Menteri Pendidikan Kebudayaan merilis Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di tahun 2020. Di tahun 2021 ini, kampus-kampus telah diminta mengaktifkan program tersebut di dalam kurikulumnya masing-masing.
     Like  Bookmark
  • Oleh: Dasapta Erwin Irawan (ORCID | Scholia) Sendiri di keramaian Photo by Sebastian Unrau on Unsplash Anda mungkin punya banyak kawan, tenar di sosial media, tapi saat menyelesaikan kuliah, Anda sendirian. Menjadi seorang mahasiswa, memang sulit, karena seringkali kita dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah sendirian. Banyak diantara mahasiswa sudah tinggal mandiri di Bandung. Terkadang, Anda sendiri bingung, apakah yang Anda temui adalah sebuah masalah, atau berpotensi menjadi masalah. Pada kondisi yang lainnya, Anda tahu bahwa itu adalah masalah, tapi bingung mulai dari mana untuk menyelesaikannya.
     Like  Bookmark
  • Unsplash/OmarFlores-CC0 Speaker: Chow-Yang Lee (Professor and Endowed Presidential Chair in Urban Entomology Board Certified Entomologist-Urban & Industrial) - Google Scholar Notetaker and annotations: Dasapta Erwin Irawan (Faculty of Earth Sciences and Technology) - ORCID | Scholia Recording link Advice for individuals
     Like  Bookmark
  • Seri Kuliah Umum IBMT-benang merah penelitian Dasapta Erwin Irawan (ORCID) Pertemuan pertama riset mulai dari mana ![](https://i1.wp.com/dasaptaerwin.net/wp/wp-content/uploads/2021/02/activate.jpg?w=1080 =480x) Benang merah riset
     Like  Bookmark
  • Hello my name is Dasapta from Institut Teknologi Bandung and also member of Indonesia Open Science Team. My question for the speakers are: Question no 1 for SN speakers a) about the country level transformative agreement how can SN make it fairer to global community especially those country who have more important projects to fund which are closer to tackle SDGs. b) SN must notice that Indonesia has a strong community of diamond OA journals funded by non-profits organizations, what’s the role of SN (as for profit company) for those journals when SN decides to enter Indonesia’s academic market? Antoine Bocquet 01:54 PM SN is working with many countries around the world on transformative agreements. We understand it will be challenging for a country like Indonesia to participate immediately based on the volume of research. The majority of our research is still published without charge to researchers in subscription journals and we are looking for ways to allow more researchers in countries with less funding to also publish OA. This obviously requires discussion at a national level. And of course we are very encouraged to see a vibrant publishing environment in Indonesia , both in English and Bahasa Indonesia, and think this is really positive for Indonesian researchers.
     Like  Bookmark
  • Artikel ini berisi lima fragmen pemikiran saya tentang kultur/budaya akademik yang pernah saya tulis secara acak dan tidak berurutan di blog saya pada bulan September 2018. Awalnya semua ini saya tulis sebagai pengingat diri sendiri, tetapi kemudian saya berpikir sepertinya pengingat yang sama dibutuhkan oleh orang lain. Sekarang dengan berbagai keriuhan riset dan publikasi, maka saya mencoba menggabungkannya menjadi satu tulisan. Mungkin saja ada pembaca yang membutuhkannya. Seluruh gambar ilustrasi yang ada dalam tulisan ini adalah buatan saya sendiri, tetapi pembaca dibolehkan menyebarluaskannya (double click untuk melihat gambar secara utuh). Menyebarkan ilmu pengetahuan tanpa batas Ini mungkin terdengar klise. Anda pasti berpikir, kalau saya bekerja di bidang akademik, bukankah berarti setiap hari saya menyebarkan ilmu pengetahuan? Benar. Tetapi menurut saya itu adalah tugas memberikan kuliah.
     Like  Bookmark
  • Jurnalis: Itho Sigit Tim narsum: Dasapta Erwin Irawan (Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian - FITB) Rusmawan Suwarman (Dosen FITB) Edi Riawan (Dosen FITB) Arno Adi Kuntoro (Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan - FTSL) Pertanyaan:
     Like  Bookmark
  • Scimago dataset Scientific output map vs indexed publication map Dari dua bagian ini dapat dilihat bahwa ada disparitas lebar antara negara yang menghasilkan publikasi dengan negara yang publikasinya terindeks (Scopus dan WoS). Dapat dilihat pula bahwa sebenarnya ada penyempitan jumlah literatur yang ditemukan pada pengindeks. Countries with pub only Di mana Indonesia?
     Like  Bookmark
  • Raldi Taher Q: Tambang akan dikembangkan sebagai tambang bawah tanah, bagaimana pengaruh karakter akuifer media rekahan dalam operasi penambangan nanti. Apa yang bisa dilakukan? A: menggunakan geomembran (bukan alat tapi lapisan) mengubah aliran sungai injeksi bahan kimia ke dalam rekahan
     Like  Bookmark
  • Pada tanggal 6 November 2020, mulai pukul 16.30, akan diadakan kegiatan diskusi tentang RETAS BUDAYA: GLAM dan Citizen Science. Acara ini diselenggarakan oleh Goethe Institute dengan bekerja sama dengan LIPI dan beberapa pihak lainnya. Walaupun ternyata saya sudah pernah terekspos dengan istilah GLAM dari acara ini. GLAM adalah singkatan dari Galleries, Libraries, Archives, Museums. Galleries: galeri-galeri seni Libraries: perpustakaan Archives: arsip, dalam lingkungan perguruan tinggi dapat disebut juga repositori Museums: museum
     Like  Bookmark
  • Author: Dasapta Erwin Irawan (ITB/RINarxiv), Juneman Abraham (Binus), Rizqy Amelia Zein (Unair), Sridhar Gutam (ICAR India) India, the world's second most populous country, is planning to make scholarly literature available for everyone under its latest science, technology and innovation policy. The policy will push for the whole country to have a nationwide subscription to replace existing subscriptions paid by different research and education institutions to access research journals. The Indian government is in talks with the world's top scientific publications to create the system. If it works, India would become the largest country to give access to paywalled journal articles to more than 1.3 billion of its citizens. Many scientists have responded positively to the plan. A report by Australia's Department of Foreign Affairs and Trade argues that the agreement would help identify unnecessary spending due to duplicate subscription.
     Like  Bookmark
  • References on Krakatau From Scopus: keyword "Krakatau" intitle van der burg (1883) is the oldest ref. it's not downloadble, possibly available in printed version only From Dimensions database: keyword "krakatau" I found 9000+ docs. There are some old refs:
     Like  Bookmark
  • License: Author: Dasapta Erwin Irawan (ITB/RINarxiv) Contributor: All members of Indonesia Open Science Team This slides are part of the opinion article for The Conversation Indonesia 3rd International Conference on Documentation and Information >> Future Indonesian Research: Data Management and Information (link) Definitions
     Like  Bookmark
  • Berikut ini adalah sebuah analogi. Semoga membuat anda lebih paham. Mobil yang bisa dipakai adalah yang bisa jalan. Mobil yang bisa jalan yang baik adalah yang nyaman (ada AC dan tape bisa berfungsi). Mobil yang nyaman dan bermanfaat adalah yang dipakai untuk kerja. Pertanyaan:
     Like  Bookmark
  • published Indonesian version Indonesia apparently ranks first as a country that publishes research journals with an open access system or what is called open access (OA). Open Access (OA) is a scientific paper publication mode that provides access to the public. Anyone can download the full paper and various supporting documents freely and for free because the author or research institute already covers the publishing costs. The latest data shows Indonesia ranks first by publishing 1,717 journals with open access, followed by the UK (1,655) and Brazil (1,544) (note: we don't the exact number, but we're sure that at least 90% of them are using Open Journal System from PKP). The total of OA journals in the DOAJ list is only 16% of the total journals published in Indonesia (note: we compare the total number from DOAJ with Garuda scientific database). This achievement shows that Indonesia has an important position in the world of academic publications in the world. This article seeks to explain what this achievement means for the research ecosystem in Indonesia.
     Like  Bookmark
  • Berikut ini adalah daftar beberapa kajian publikasi yang saya lakukan. Saya membatasinya hanya yang tersimpan di Repositori Github dan Gitlab. Github Telaah data Scimago Melihat di balik angka - Pemeringkatan Perguruan Tinggi Apakah kita menuju arah yang benar? - Geosains Pembahasan regulasi Anjani Pub analytics
     Like  Bookmark